Jumat, 09 Juni 2017

Kenapa Takdir setiap Manusia berbeda Ayah?

Kisah Motivasi

Al kisah seorang anak yang merasa hidup yang ia jalani berbeda dengan teman -temannya.Ia hanyalah seorang anak petani yang tiap kali mau pergi berangkat sekolah ia harus jalan kaki.Suatu ketika ia bertanya kepada ayahnya yang seorang petani.
"Ayah kenapa setiap takdir hidup manusia ini berbeda.Kenapa ada yang kaya ada miskin  seperti keluarga kita.Kenapa Tuhan tak menciptakan kita semua sama.Bukankah kita juga makhluk ciptaannya kenapa ia harus membedakan kita?"

Ayah dari anak itu terperanggah mendengar pertanyaan dari sang anak.Ia hanya tersenyum dan menjanjikan jawabaan keesokan harinya.

Esokan harinya sang anak menagih jawaban dari sang anak.
"Baiklah kau mau tahu jawabaannya.kita akan sama-sama cari jawabanya di kota"

Singkat cerita sang Ayah mengajak anak masuk kesebuah museum kendaraan.
pertama-tama ia masuk kesebuah ruangan sepeda.Konon itu adalah sepeda yang pertama kali dibuat?

"Wahai anakku ini adalah sepeda yang pertama kali ada kau tahu apa fungsinya dan bagaimana cara mengendarainya?"

"aku dapat mengunakanya menyusuri sepanjang jalan desa denganya dan untuk mengendarainya aku butuh yang namanya keseimbangan."

Setelah mendengar jawaban itu Ayah dan anak itu pindah kesebuah ruangan.Sang Ayah kembali bertanya pada sang anak.

"Wahai anakku ini adalah mobil yang pertama kali dibuat.Kau tahu apa fungsinya dan cara mengendarainya?"

"Aku dapat mengatar banyak penumpang didalamnya dan membawa mereka kepasar.untuk mengedarainya aku harus memiliki SIM "

"Lebih mudah mengendarai mana sepeda kecil tadi atau mobil ini?"

'' jelas lebih sulit mengedarai mobil ini karena aku juga membawa banyak penumpang didalamnya keselamataan penumpang akan jadi tanggung jawabku"

Mereka berdua bergeser keruangan selanjutnya.Pertanyaan sang ayah masih tetap sama pada anaknya.

"Wahai anakku ini ada truk yang pertama kali ada kau tahu fungsinya dan cara mengedarainya?"

"Aku dapat membawa banyak hasil panen padi kita dengannya.Untuk bisa mengendarainya aku juga harus punya SIM B."

"lebih sulit mana mengedarai truk atau mobil yang tadi?"

"Sepertinya mengedarainya akan jauh lebih sulit karena aku juga membawa beban padi yang cukup berat dibelakangku,Ayah?"

"Oh begitukah.Sekarang kita akan masuk keruang yang terakhir.Ini adalah mobil balap yang pertama kali ada.Dia bisa berlari dengan sangat cepat dan kau tak perlu lagi membawa beban yang berat dibelakangnya.Jadi apa menurutmu mengendarainya jauh lebih mudah dari membawa sebuah truk?"

"Tidak ayah,walau ia tak membawa banyak beban dan bisa berlari sangat cepat tak akan mudah mengedarainya.Pengedaranya harus punya kosentrasi yang teramat baik untuk mengedarainya kalau tidak akan mudah sekali terjadi kecelakaan"

"kau memang putra ayah yang cerdas.Kau masih ingat  pertanyaanmu kemarin.Kenapa Tuhan menciptakan manusia dengan takdir yang berbeda?"

anak itu terdiam.Ayah tersenyum dan bercerita tentang museum ini.

Museum ini milik seorang profesor yang hebat ia membuat sendiri setiap kendaraan yang dipajang didalamnya.Ia juga bertanya sepertimu kenapa semua kendaraan ini tak sama mulai dari bentuk,fungsi dan cara mengedarainya.? Begitu juga dengan dirimu bukankan semua manusia itu sama.jawabannya secara fisik ia sama dengan manusia kebanyakan tapi takdir mereka berbeda.Kau tahu kenapa? karena mereka mempunyai fungsi yang berbeda didunia ini. seorang yang kaya punya fungsi memberi pada yang kurang mampu.sedang yang kurang mampu harus berusaha menjadi seorang yang lebih baik itu bisa memberi.

Wahai anakku bukankah mengedarai sebuah sepada kecil lebih mudah untuk dari mengedarai sebuah mobil.Begitu juga menjadi orang kaya yang punya banyak harta juga punya banyak tanggung jawab.

wahai anak kita tak bisa memilih peran kita didunia ini jadi pengedara sepeda kecil atau mobil balap semua sama dimata sang pemilik.Yang perlu kita kau kita bisa mengedarai kendaraan itu saja dengan baik.

Tak ada yang buruk karena setiap takdir membawa kebaikan.Dan Setiap kehidupan memiliki fungsinya didunia ini

selesai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar