Rabu, 02 Juni 2021

Bab pertama : Awal bermula

Selanjutnya....
Nama ku Erik, Sudahlah lebih dari 10 tahun aku harus mengasingkan diriku kedalam tengah hujan alas Roban. Sejak peristiwa malam itu aku tak pernah beranjak dari hutan ini. 

Aku masih teringat saat malam pertama kali aku keluar dari Kastil. Teriak Ayah begitu keras sepanjang malam. Tiada malam yang sunyi saat itu. Semua tanpak mencekam dan penuh kewaspadaan. Para penjaga kastil Hansel bersiaga dengan tombak yang tajam. Mengarah kearah Ayah yang tengah kesakitan. Mereka khawatir bahwa Ayah akan tiba-tiba berubah menjadi serigala karena gigitan serigala legenda itu.

Beruntung seorang tabib datang menyembuhkan Ayah,Namanya Tuan Morgan. Ia mengeluarkan racun dari serigala legenda itu namun tak seluruhnya hilang. Sampai akhirnya aku harus menghisap darah itu.

Tuan Morgan sudah memperingatkan diriku agar jangan sampai darah itu tertelan oleh ku. Namun aku gagal dan darah itu kini mengalir dalam tubuh ku.

Malam itu juga aku meninggalkan kastil Hansel. Dengan kendaraan lapis baja aku yang saat itu masih 14 tahun tangan dan kaki ku terborgol. Sesampai di tepi hutan mereka bergegas pergi khawatir aku akan mengamuk.

Aku sendiri malam itu. Malam yang begitu mencekam dan terasa amat panjang. Sesosok serigala raksasa dengan taring yang panjang dengan air liur yang menetes siap menerkam.
Malam itu seolah ajal ku telah tiba.

Aku tidak mungkin lari. Rasanya akan percuma. Dalam kegelapan malam ini aku juga tak akan mungkin selamat.
Aku mencoba menghilangkan rasa takut ku sejauh-jauhnya. Mencoba mendekati serigala itu perlahan. Ia tak bergerak. Mata merahnya menatap tajam ke arah ku.

" Kau pasti serigala itu, Maafkan ayah Hansel yang telah membunuh pasangan mu. Jadikan aku sebagai gantinya. Kau boleh mangsa aku tapi jangan ganggu lagi orang lain."

Aku mengawasi sekitar ku. Hingga mataku tertuju pada altar batu.
" Di sanalah kau boleh memangsa ku"
Aku berjalan tanpa menoleh sampai aku tepat di altar batu.
Dan saat aku menoleh, serigala itu menghilang dan Tuan Morgan berdiri dihadapan ku. Akhirnya aku tahu siapa Tuan Morgan yang sebenarnya.

" Kau tanpak tak terkejut anak muda"
" Apalah artinya keterkejutan ku!"
Aku terbaring di atas batu itu dan Tuan Morgan berubah kembali menjadi serigala raksasa. Mendapati ku dengan taring yang tajam. Kukunya yang tajam menggores pipiku. Darahku keluar diiringi rasa sakit. Aku hanya berharap semua berakhir sangat cepat.

Entah kenapa serigala itu menjauh.
" Memangsa mu sama saja menghinakan diri sendiri. Aku tidak berselera memangsa manusia yang tidak takut dengan kematian."

"Aku mohon mangsa lah aku. Aku tidak mungkin bisa hidup seperti ini"

" Aku tidak akan memangsa mu malam ini. Tapi mereka yang akan memangsamu"

Kulihat sekelilingku penuh dengan hewan buas yang kelaparan. Jumlah sangat banyak. Entah bagaimana mereka bisa berkumpul begitu cepat.

" Kau tahu dari mana hewan buas itu berasal. Semua hewan buas itu milik ayahmu, Hansel. Ia ingin kau segera tiada agar bisa mengakhiri penderitaan mu"

Tuan Morgan bergerak begitu cepat seolah terbang. Perlahan sekumpulan hewan buas itu mulai menatap aku sebagai mangsa baginya. Mereka berlari begitu cepat dengan cengkraman kuku yang tajam. Namun  aku mulai kehilangan kesadaran ku. Tanpa kusadari insting liar bangkit. Kini giliran aku yang membantai binatang liar yang kelaparan itu.

Morgan turun dari ketinggian. Dan tersenyum puas.

" Kau kini tak lagi manusia. Kau perlahan-lahan menjadi serigala."

Aku memperhatikan tubuh  bulu lebat terutama ditangan dan kaki ku. Kaki mulai berubah tak lagi seperti manusia.

" Aku mohon, Aku tak ingin ini terjadi kepada ku."
" Semua sudah terlambat. Kau sudah merasakan nikmatnya darah segar. Dan itu telah menumbuhkan sifat liar mu. Insting berburu mu akan mendorong meminum banyak darah dan semua akan membuat menjadi serigala yang seutuhnya"

Insting berburu ku mulai tumbuh. Saat aku lapar aku mulai memangsa banyak hewan. Meskipun aku telah berusaha menahan keinginan berburu ku. Namun saat aku tak lagi mampu menahan aku terpaksa berburu dan efeknya tinggal sedikit lagi aku jadi serigala yang seutuhnya.

Tiba-tiba suatu masa aku sangat kelaparan. Sudah berhari-hari aku tak berburu. Karena sedikit saja aku merasakan daging aku akan jadi serigala yang seutuhnya. Mataku tertuju pada jerat yang dipasang oleh para pemburu hewan. Sebuah umpan  daging segar membuat insting berburu tumbuh. Jika aku memakan daging segar itu aku akan jadi serigala dan para pemburu akan menangkap ku dan setelah semua penderitaan ku berbulan-bulan akan berakhir.

Aku dengan sadar memakan umpan pemburu. Dan seketika jeruji dari bambu membuat ku meringkuk didalamnya. Air berpasrah menikmati kelezatan daging segar untuk yang terakhir dan mungkin nanti aku yang akan jadi santapan para pemburu.

Kelaparan ku yang berhari-hari sirna seketika. Malam ini akan akan tidur dalam perangkap ini sampai para pemburu itu datang membawa aku pulang.

Daging segar telah ku lumat dan aku telah menjadi serigala seutuhnya dan melupakan wujud manusia ku. Aku tertidur nyenyak malam itu sebagai serigala.

Namun keesokan paginya aku kembali menjadi manusia. Tuan Morgan ada di luar kandang yang mengurungku. Apa mungkin dia yang membebaskan kutukan ku.

" Apa aku telah terbebas dari kutukan ku"

" Tak semudah itu kau kembali menjadi manusia. Semua ini karena kalung yang aku berikan kepada mu. Selama kau memakainya kau jadikan manusia. Namun ada satu pantang kau tak boleh lagi memakan daging. Tinggal di hutan ini. Aku akan mengajari diri mu agar terbebas dari keinginan memakan daging"

Hari itu Tuan Morgan menyelamatkan diri ku. Daging yang semula menjadi candu bagi ku berhasil aku menguasainya. Aku pun membuat rumah dari pepohonan dan tinggal bersama Tuan Morgan.



werewolf Alas Roban

Bab pertama : Awal bermula

Erik terjebak dalam suatu kutukan akibat kesalahan sang ayah Hansel yang membunuh seekor serigala betina legenda alas Roban dalam perburuan liar. Hansel berhasil membunuh serigala yang memaksa penduduk desa selama 10 tahun terakhir. Hansel memajang kepala serigala itu di atas perapian.

 Malam itu adalah malam kemenangan bagi dirinya. Namun itu juga akan menjadi malam kekalahan untuknya. Karena serigala jantan berusaha balas dendam pada Hansel yang telah membunuh kekasihnya.

Pejantan Serigala tangguh itu menyelinap ke kastil Hansel ditengah malam. Ia masih mengingat setiap keringat yang memburu kekasihnya. Terjadi pertempuran dahsyat antara keduanya. Sebuah cakaran dari sang Serigala merobek lengan Hansel. Dan sang Serigala kabur dengan kaki pincang. 

Darah yang hitam pekat menetes dari kaki pincang sang Serigala.Kepanikan memenuhi kediaman keluarga Hansel. Bukan karena Hansel yang tewas tapi lebih dari itu. Darah hitam itu adalah darah serigala legenda. Siapa pun yang tergigit olehnya akan menjadi manusia serigala.

Tiap malam hanyalah teriakan yang terdengar dalam kastil itu. ini karena perlahan-lahan darah serigala mulai menyatuh.Sampai datang seorang tabib bernama Morgan yang mampu mengeluarkan sebagian darah serigala yang mulai bercampur. Namun tetap saja ini tak akan berhasil sempurna. Keluarga Hansel harus berkorban. Seorang harus menghisap keluar darah serigala dari lengan Hansel.

Namun tidak seorang pun yang mau kecuali Erik. Usianya yang baru 14 tahun tak menyadari kalau keputusan menjadi diri sendiri sebagai seorang serigala.