Pernah teringat dulu saat seorang perempuan yang biasa kusebut seorang guru menayakan cita-cita semua anak kecil dengan semangat.Ya dengan semangat mereka menggatakan bahwa ada seorang ingin jadi dokter,presiden,guru dan masih banyak lagi jawaban yang beraneka ragam.
Bertambah usia mereka beberapa ragu jawaban mereka akan cita-cita yang mereka ingin.mungkin bertambah dewasa mereka membuat mereka memikirkan bahwa untuk mengapai impian mereka.Ya hidup memang memerlukan sebuah pertimbang namun sayang disetiap pertambahan usia mereka tak ada aksi yang mampu meyakinkan diri mereka sendiri.hingga disetiap mereka temukan halangan mereka lebih memilih mengurangi energi merekaatas
hal yang mereka anggap sia-sia.
Tak bisakah ketika ia ketika mereka mendapat halangana sebuah rintangan harusnya menambah energi mereka untuk benar-benar menggapai impian masa kecilnya,bukanh seorang pengendara motor akan menambah gas saat melewati tanjakan bukan malak mengurang gas.
Tapi hal yang buruk terjadi padaku.Aku masih bertahan dalam cita-cita lamaku sebagai seorang pengarang.Ya aku sungguh- sunggu.Aku punya ribuan cerita dalam memoriku tapi saya aku masih mejadi anak kecil yang mudah tergoda sebuah rayuan hingga sulit bagiku menyelesaikan semua karyaku.Aku kurang bisa fokus hingga sampai saat ini aku masih bukan siapa-siapa?